Banda Neira dan Cerita yang Tak Pernah Usai

Ada satu ungkapan terkenal dari Sultan Sjahrir, "Jangan mati sebelum ke Banda Neira."

Kalimat itu seolah mengantarkan para pendengar lagu-lagu Banda Neira untuk tak melewatkan pangung intim kali ini. 

Ditemani lampu-lampu kecil yang menggantung di langit-langit, suasana terasa hangat dan akrab. Layar di belakang panggung menampilkan gambar-gambar yang melengkapi alunan musik, membuat malam itu terasa dekat.

Banda Neira bukan hanya sekedar nama, tetapi kini kehadirannya berada di tengah-tengah saya dan penonton lainnya.

Tur bertema "Berjalan Lebih Jauh" menjadi perjalanan Banda Neira untuk menyapa penggemarnya di kota Malang pada Minggu, (26/01). Akhirnya setelah 8 tahun vakum, Banda Neira kembali bersama vokalis baru, Sasha. 

Akhirnya Kembali

Kali ini Banda Neira hadir dengan karyanya yang lebih penuh cerita. Lagu-lagu mereka juga mengingatkan kita akan harapan di masa depan. Liriknya pun menjadikan perenungan hidup di setiap langkah kita berjalan. 

Lewat konser ini, Banda Neira membawakan lagu hits dari ketiga albumnya termasuk memperkenalkan album barunya bertajuk "Tumbuh & Menjadi". 

Ananda Badudu–pendiri dan personel Banda Neira, sempat mengatakan bahwa dirinya merasa bersalah pada pendengar karena vakum selama 8 tahun. Meski begitu, ia juga mengaku berkat para pendengarnya, lagu-lagu Banda Neira bisa terus hidup di masa lamanya vakum.

Lebih dulu, Nanda dan Sasha membuka konser malam itu dengan lagu “Biru”. Beberapa lirik dan judul dari lagu-lagu Banda Neira pembahasannya memang berkaitan dengan alam. 

Hal itu dapat kita temui di album “Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti.” Berlanjut dengan lagu di album kedua “Langit dan Laut” yang belakangan ini lebih sering saya dengarkan pun menjadi lagu berikutnya yang mereka nyanyikan.

Lagu, Kenangan, dan Gemericik Hujan

Saya sendiri mulai mendengarkan lagu Banda Neira ketika duduk di bangku kelas 3 SMA, tepatnya pada awal 2016. Perkenalan saya dengan lagu-lagu Ananda Badudu dan Rara Sekar kala itu dikenalkan oleh kakak sepupu. 

Setiap kali ia menginap di rumah saya, ia selalu memutar lagu-lagu mereka. Saya lupa lagu pertama kali yang saya dengarkan saat itu. Tetapi, lagu-lagu di album pertama "Berjalan Lebih Jauh" lebih dulu yang saya ingat. Ke Antah Berantah, Di Atas Kapal Kertas, Hujan di Mimpi menjadi lagu-lagu yang saya sering dengarkan saat itu. 

Ketiga lagu itu juga paling cocok didengarkan ketika hujan. Saat saya tidak ada ide menulis, terkadang ketiganya sangat membantu saya untuk menemukan ide. 

Suasana intim saat konser berlangsung membuat saya semakin tenggelam dalam alunan musik. Terlebih ketika hujan turun dan dua lagu di antara yang saya sebutkan itu dibawakan Banda Neira dengan penuh perasaan. Sementara, gemericik hujan terdengar samar-samar di balik dinding kafe AADK, Tlogomas, menambah magisnya suasana malam itu.

"Sampai Jadi Debu" menjadi puncak dari malam itu. Lagu yang dibawakan dengan penuh emosi oleh Nanda dan Sasha sukses membuat bulu kuduk saya merinding. Suasana semakin syahdu ketika Sasha tak kuasa menahan air mata, sementara Nanda berbagi kisah di balik lagu tersebut.

Ia menceritakan bahwa lagu itu terinspirasi dari kisah cinta kakek dan neneknya hingga akhirnya maut memisahkan mereka. Momen itu membuat penonton semakin larut, apalagi alunan musik piano khas lagu “Sampai Jadi Debu” yang membuat saya makin terhanyut menikmati liriknya.

Tak hanya gitar, biola, dan piano tetapi kalimba turut menjadi alat musik yang lantunannya menggema bersamaan dengan lagu-lagu Banda Neira. 

Konser itu ditutup dengan lagu kesukaan saya “Berjalan Lebih Jauh.” Rasanya saya tak rela konser Banda Neira berakhir di sini. Keseruan dan kesenduan malam itu, akan saya ingat dalam perjalanan saya memaknai hidup bersamaan dengan lagu-lagu mereka. Terima kasih sudah Berjalan Lebih Jauh ke Malang.


1 komentar untuk "Banda Neira dan Cerita yang Tak Pernah Usai"

Comment Author Avatar
Banda Neira adalah musisi yang ingin banget aku tonton sejak beberapa tahun lalu. Sempat menyerah dengan mimpi yang ini karena kabar mereka bubar, namun mimpi ini bangkit kembali tatkala mengetahui bahwasanya Banda Neira bangkit kembali.

Terima kasih ya Mbakk, sudah menuliskan pengalaman nonton Banda Neira dengan apik dan membuat mimpi nonton mereka makin kuaattt 🤩✨✨